Jumat, 03 Juni 2011

Dasar Ideal Pendidikan Islam

PEMBAHASAN
A.Pengertian Dasar Pendidikan Islam
Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu. Fungsi dasar ialah memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai sekaligus sebagai landasan untuk berdirinya sesuatu. Di dalam setiap negara pasti mempunyai dasar pendidikan sendiri. Sebab ia merupakan pencerminan falsafah hidup suatu bangsa. Yang kemudian, suatu negara dalam menyusun pendidikan bangsanya berdasarkan kepada dasar tersebut. Dan oleh karena itu maka sistem pedidikan setiap bangsa itu pasti berbeda yang disebabkan karena mereka memiliki falsafah hidup yang berbeda.



Dasar pendidikan di malaysia misalnya, diasaskan kepada prinsip-prinsip rukon negara, karena rukon negara adalah merupakan falsafah hidup bangsa malaysia. Begitu pula dasar pendidikan di indonesia didasarkan kepada falsafah hidup bangsa indonesia yaitu pancasila.
Dasar pendidikan islam tentu saja didasarkan kepada falsafah hidup umat islam dan tidak didasarkan kepada falsafah hidup suatu negara, sistem pendidikan islam tersebut dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
B. Dasar Ideal Pendidikan Islam
Yang dimaksud dasar ideal pendidikan islam di sini adalah dasar pokok pendidikan islam. Dasar pokok dari pendidikan islam ada dua; yaitu:
1. Al-Qur’an
Abdul Wahab Khallaf seperti yang dikutif Ramayulis mendefinisikan Al-Quran adalah “kalam Allah yang diturunkan melalui malaikat Jibril kepada hati Rasulullah anak abdullah dengan lafaz bahasa arab dan makna hakiki untuk menjadi hujjah bagi Rasullah atas kerasulannya dan menjadi pedoman bagi manusia dengan penunjuknya serta beribadah membacanya”.
Umat islam sebagai suatu umat yang dianugerahkan Tuhan suatu kitab suci Al-Quran, yang lengkap dengan segala petunjuk yang meliputi seluruh aspek kehidupan dan bersifat universal, sudah barang tentu dasar pendidikan mereka adalah bersumber kepada falsafah hidup yang berdasarkan kepada Al-Quran.
Pada masa awal pertumbuhan islam, Nabi Muhammada Saw adalah sebagai pendidik pertama, telah menjadikan Al-Quran sebagai dasar pendidikan islam di samping Sunnah beliau sendiri.
Kedudukan, Al-Quran sebagai sumber pokok pendidikan islam dapat dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri.
Firman Allah dalam surat al-nahl.
Artinya: “Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”. (Q.S. Al-Nahl : 64)
Selanjutnya Firman Allah Swt. dalam surat Shad:
Artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran”. (Q.S. Shaad : 29)
Sehubungan dengan masalah ini, Muhammad Fadhil Al-Jamali seperti yang dikutip oleh Ramayulis menyatakan, bahwa “pada hakikatnya Al-Quran itu merupakan perbendarahan yang besar untuk kebudayaan manusia, terutama bidang kerohanian. ia pada umumnya merupakan kitab pendidikan kemasyarakatan, moril (akhlak) dan spiritual (kerohanian).
2. Sunnah
Sunnah dapat dijadikan dasar pendidikan islam karena sunnah hakikatnya tak lain adalah penjelasan dan praktek dari ajaran Al-Qurân itu sendiri, disamping memang sunnah merupakan sumber utama pendidikan islam karena karena Allah Swt menjadikan Muhammad Saw sebagai teladan bagi umatnya. Seperti yang dijelaskan dalam firman-Nya dalam surat Al-Ahzab sebagai berikut:
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (Q.S.Al-Ahzab : 21)
Nabi mengajarkan dan mempraktekkan sikap dan amal baik kepada istri dan sahabatnya, dan seterusnya mereka mempraktekkan pula seperti yang dipraktekkan Nabi dan mengajarkan pula kepada orang lain.
Adapun konsepsi dasar pendidikan yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw sebagai berikut:
a. Disampaikan sebagai rahmatan li al-alamin. seperti yang difirmankan Allah dalam surat Al-Anbiya’ ayat 107 sebagai berikut:
Artinya: “Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.
b. Disampaikan secara Universal
c. Apa yang disampaikan merupakan kebenaran mutlak. seperti yang difirmankan Allah dalam surat Al-Hajr ayat : 9. sebagai berikut:
Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”.
d. Kehadiran, Nabi sebagai evaluator atas segala aktivitas pendidikan. seperti yang difirmankan Allah dalam surat Al-Syura ayat : 48 sebagai berikut:
Artinya: “Jika mereka berpaling Maka Kami tidak mengutus kamu sebagai Pengawas bagi mereka. kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami Dia bergembira ria karena rahmat itu. dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena Sesungguhnya manusia itu Amat ingkar (kepada nikmat).”
e. Perilaku Nabi sebagai figur identifikasi (uswah hasanah) bagi umatnya. seperti yang difirmankan Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 21 sebagai berikut:
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
Menurut Ramayulis adanya dasar yang kokoh ini terutama Al-Quran dan Sunnah, karena keabsahan dasar ini sebagai pedoman hidup sudah mendapat jaminan Allah Swt dan Rasul-Nya.
Firman Allah Swt :
Artinya: “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”. (Q.S. Al-Baqarah : 2).
Sabda Rasulullah Saw:
Artinya: “Kutinggalkan kepadamu dua perkara (pusaka) tidaklah kamu akan tersesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitabullah dan sunnah Rasulullah”. (H.R. Bukhari Muslim)
Lebih lanjut Ramayulis menjelaskan, bahwa prinsip menjadikan Al-Quran dan Sunnah sebagai dasar pendidikan islam bukan hanya dipandang sebagai kebenaran keyakinan semata. lebih jauh kebenaran itu juga sejalan dengan kebenaran yang dapat diterima oleh akal yang sehat dan bukti sejarah. Dengan demikian menurut dia, barangkali wajar jika kebenaran itu kita kembalikan kepada pembuktian kebenaran pernyataan Allah Swt dalam Al-Quran.
Artinya: “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”. (Q.S. Al-Baqarah : 2).
Adapun kebenaran yang dikemukakan-Nya mengandung kebenaran yang hakiki, bukan kebenaran spekulatif dan relatif. Hal ini sesuai firman-Nya yang menjamin terhadap kebenaran tersebut. sebagai berikut:
Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”.(Q.S. Al-Hajr : 9)

C. SIMPULAN
Dasar pendidikan islam tentu saja didasarkan kepada falsafah hidup umat islam dan tidak didasarkan kepada falsafah hidup suatu negara, sistem pendidikan islam tersebut dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Dasar ideal atau pokok pendidikan islam itu ada dua, pertama Al-Quran dan kedua Sunnah Nabi Muhammad saw.
Adapun konsepsi dasar pendidikan islam yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw adalah:
1. Disampaikan sebagai rahmatan li al-alamin.
2. Disampaikan secara Universal
3. Apa yang disampaikan merupakan kebenaran mutlak.
4. Kehadiran Nabi sebagai evaluator atas segala aktivitas pendidikan.
5. Perilaku Nabi sebagai figur identifikasi (uswah hasanah) bagi umatnya.

DAFTAR PUSTAKA
Ramayulis, 2010, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia.
Uhbiyati, Nur, 2005, Ilmu Pendidikan Islam. bandung : pustak setia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar