I. Pembahasan
A. Al-Jami’ Sahih Bukhari
1. Kitab tentang permulaan turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW
2. Kitab tentang iman
3. Kitab tentang ilmu
4. Kitab tentang wudhu
5. Kitab tentang mandi besar
6. Kitab tentang tayammum
7. Kitab tentang shalat
8. Kitab tentang tabir pembatas orang yang melakukan shalat
9. Kitab tentang waktu shalat
10. Kitab tentang azan
Adapun sistematika penulisan kitab shahih Al-bukhari disusun dengan membagi beberapa judul tertentu dengan istilah kitab yang berjumlah 97 buah. Istilah kitab dibagi menjadi beberapa sub judul dengan istilah bab yang berjumlah 4.550 buah. Jika diperhatikan sepintas, komposisi kitab dan bab yang tidak sesuai atau kurang relevan. Namun, jika dicermati secara mendalam, setidaknya ada dua hal yang dapat diperoleh:
a. Judul kitab atau bab yang dikemukakan menunjukkan kedalaman pemahaman imam bukhori terhadap kandungan hadist yang disebutkan.
b. Judul kitab dan bab merupakan representasi dari sikap imam bukhari terhadap masalah tertentu. Dengan lain kata, judul tersebut merupakan hasil ijtihadnya tentang kandungan hadist yang dikemukakan.
B. Al-Jami’’ Sahih Muslim
1. Kitab tentang iman
2. Kitab tentang haid
3. Kitab tentang salat
4. Kitab tentang salat safar
5. Kitab tentang salat jum’at
6. Kitab tentang salat id
7. Kitab tentang salat istisqa’
8. Kitab tentang salat atas janazah
9. Kitab tentang puasa
10. Kitab tentang i’tikaf
Muslim tidak menetapkan sarat-sarat tertentu yang dipakai dalam sahihnya, tetapi para ulama’ telah menggali saratnya itu melalui pengkajian terhadap kitabnya. jika dibandingkan dengan kitab koleksi hadis yang lain, sahih muslim memiliki beberapa keunikan, antara lain:
a. Hadis-hadisnya berkualitas sahih berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh muslim.
b. Hadis-hadis yang terhimpun di dalamnya terdapat juga di dalam sahih bukhori, tetapi dengan sanad (mata rantai periwayatan) yang berbeda.
c. Susunan isinya sangat tertib dan sistematis
d. Pemilihan matannya sangat teliti dan cermat
e. Seleksi sanadnya sangat teliti, tidak tumpang tindih, tidak lebih dan tidak kurang.
f. Hadis-hadisnya ditempatkan dan dikelompokkan pada tema-tema tertentu sehingga sedikit sekali terjadi pengulangan.
Sistematika penulisan kitab Shahih Muslim diakui oleh banyak ulama sebagai sistematika yang lebih baik. Pertama, ia menyebut menempatkan hadis-hadis yang semakna beserta sanadnya dalam satu kelompok tertentu. Kedua, ia menghimpun sanad yang muttafaqun alaihi (disepakati oleh ulama) dan yang tidak dengan metode tahwil (berpindahnya jalur rawi) dengan menggunakan lambang huruf ha( ح). Ketiga, ia lebih banyak mengutip hadis-hadis riwayat bi al-lafzhi. Ini merupakan satu kelebihan di banding hadis-hadis riwayat Imam al-Bukhari. Keempat, ia sangat memperhatikan matan hadis. Jika ada dua rawi yang menyampaikan hadis, maka ia menyebutkan lafaz dari perawi tertentu. Atau juga bila ada ziyadah (tambahan lafaz), maka ia juga menyebutkannya.
C. Sunan At-Tirmidzi
1. Kitab tentang bersisuci
2. Kitab tentang salat
3. Kitab tentang salat jum’at
4. Kitab tentang zakat
5. Kitab tentang puasa
6. Kitab tentang haji
7. Kitab tentang janazah
8. Kitab tentang nikah
9. Kitab tentang menyusui
10. Kitab tentang talaq dan sumpah
Sistematika penulisannya dipandang cukup baik. Pertama, ia merangkum hadis-hadis menyangkut berbagai bidang keagamaan. Kedua, Membuat judul bab dan meletakan satu, dua atau tiga hadis. Ketiga, menunjukan adanya hadis yang diriwayatkan oleh sahabat lain. Keempat, menunjukan kualitas hadis, dan terdakang menjelaskan kualitas rawinya dengan istilah-istilah baru, seperti: shahih, hasan, hasan shahih, shahih gharib, hasan ligharih dan hasan lidzatih. Kelima, menerangkan makna hadis dan pendapat-pendapat hukum ulama.
D. Sunan Abi Daud
1. Kitab tentang bersisuci
2. Kitab tentang salat
3. Kitab tentang zakat
4. Kitab tentang harta temuan
5. Kitab tentang manasik
6. Kitab tentang nikah
7. Kitab tentang talaq
8. Kitab tentang puasa
9. Kitab tentang jihad
10. Kitab tentang sembelihan
Sistematika penulisan sunan abi daud: disusun berdasarkan bab-bab fiqih, 35 kitab dan 1871 bab. Ini berbeda dengan kitab sunan lainnya yang masih memuat pembahasan diluar masalah fiqih seperti keutamaan dalam beramal (fadail al-a’mal), tafsir, dan sebagainya. Dan Sistematika penulisan Kitab Sunan Abu Daud sangat baik. Pertama, ia memberi komentar terhadap kualitas sebagian hadis. Kedua, sangat memperhatikan matan hadis sehingga ia menyebutkan lafaz hadis ini dari si fulan. Demikian pula bila ada tambahan ia pun menyebutkan bahwa pada matan hadis ini ada ziyadah. Ketiga, ia juga menghimpun beberapa jalur sanad yang lain bahkan terkadang sampai tiga jalur sanad untuk satu hadis.
Dalam setiap bab, imam abu daud mengemukakan dua hadis, meskipun banyak hadis yang terkait dengan pembahasan tersebut. Hal itu dia lakukan agar materi hadis lebih mudah dicerna oleh pembacanya.
E. Sunan Ibnu Majah
1. Kitab tentang bersisuci dan sunah-sunahnya
2. Kitab tentang salat
3. Kitab tentang adzan dan sunahnya
4. Kitab tentang masjid dan jamaah
5. Kitab tentang menegakkan salat dan sunahnya
6. Kitab tentang janazah
7. Kitab tentang puasa
8. Kitab tentang zakat
9. Kitab tentang nikah
10. Kitab tentang talaq
F. Sunan An-Nasa’i
1. Kitab tentang bersisuci
2. Kitab tentang air
3. Kitab tentang kiblat
4. Kitab tentang haid dan istihadah
5. Kitab tentang mandi dan tayamum
6. Kitab tentang salat
7. Kitab tentang waktu salat
8. Kitab tentang adzan
9. Kitab tentang masjid
10. Kitab tentang kiblat
G. Sunan Ad-Darimi
1. Kitab tentang bersisuci
2. Kitab tentang salat
3. Kitab tentang zakat
4. Kitab tentang puasa
5. Kitab tentang manasik
6. Kitab tentang berqurban
7. Kitab tentang berburu
8. Kitab tentang makanan
9. Kitab tentang minuman
10. Kitab tentang mimpi
H. Al-Muwatta’ Imam Malik
1. Kitab tentang waktu salat
2. Kitab tentang bersisuci
3. Kitab tentang lupa
4. Kitab tentang salat jumat
5. Kitab tentang salat dalam bulan ramadhan
6. Kitab tentang salat malam
7. Kitab tentang salat jamaah
8. Kitab tentang qasar salat dalam perjalanan
9. Kitab tentang salat id
10. Kitab tentang salat khouf
Dari 5 (five) kitab hadis (suna abu daud, sunan nasa’I, ad-darimi, ibnu majah, muwatta’) diatas sisematika penulisan hadisnya menggunakan sistematika fiqh, karena penulisan kitab hadis tersebut terjadi pada pasca imam mazhab al-arbaah.
I. Musnad Ibnu Hambal
1. Hadist abu bakar as-sidiq
2. Hadist umar ibnu al-hattab
3. Hadist usman bin affan
4. Hadist Ali bin Abi Talib
5. Musnad abi muhamad talhah bin ubaidillah
Sitematika penyusunannya berbeda dengan kitab-kitab koleksi hadist sebelumnya, yang disusun berdasarkan tema-tema tertentu. Imam ahmad menyusunnya berdasarkan nama sahabat pertama yang meriwayatkan hadist itu dari Nabi. Sahabat-sahabat tersebut disusun dengan klasifikasi yang pertama kali masuk islam, kemudian berdasarkan keturunan (‘asyirah), selanjutnya asal daerah, tempat sahabat tersebut menetap. Oleh karena itu, kata yang sering dijumpai pada kitab ini adalah “musnad” seperti musnad Abi bakr, musnad ‘umar bin al-khattab, musnad ahl-bait, musnad al-madaniyyin, dan sebagainya. Jumlah sahabat nabi yang terhimpun didalam kitab musnad ini mencapai 800 orang, bahkan al-Albani, 904 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar